Sukses dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti berhasil; beruntung, menyukseskan v menjadikan berhasil; menjadikan beruntung, kesuksesan n keberhasilan; keberuntungan. Kesuksesan tidak bisa dicapai hanya dengan berleha-leha, atau menunggu keajaiban datang. Kesuksesan juga tidak akan muncul jika di dalam diri kita tersimpan rasa takut mencoba, takut salah dan takut mengecewakan.
Seperti yang dikatakan oleh Paul J.Meyer “90% orang yang gagal sebelumnya belum tentu gagal...hanya mereka cepat menyerah (tidak sabar) dan tidak tahan banting”. Jadi, jelas orang yang biasanya gagal adalah orang yang merasa dirinya tdak mampu atau merasa kurang percaya diri dan orang yang merasa lelah dengan proses yang dilaluinya dalam menuju keberhasilan.
Banyak contoh kesuksesan yang dilakukan oleh orang yang luar biasa. Kenapa luar biasa? Karena mereka tidak menyerah begitu saja dalam kegagalan. Dan seharusnya kita juga bisa melakukan seperti orang yang lain lakukan. Contohnya saja untuk menemukan lampu Edison melakukan eksperimen sebanyak sepuluh ribu kali. Hari-hari Edison dipenuhi kegagalan, namun apa yang dia dapat dari kegagalannya, penemuan yang luar biasa memberi manfaat.
Kenapa kita tidak bisa seperti mereka?? Apa kita hanya ingin menjadi orang biasa padahal ada potensi luar biasa di diri kita? Ah aku kan tidak ada potensi apa-apa! Hilangkan pikiran anda yang menjurus pada melemahnya semangat anda. Ingat Salahudin Al Ayubi, beliau adalah sosok pemuda biasa dan bersekolah seperti anak seusianya, Namun siapa sangka anak yang di anggap biasa itu bisa menaklukkan mesir. Sampai-sampai Stanley Lane Poole (1914) seorang penulis Barat menyifatkan Salahuddin sebagai anak seorang governor yang memilliki kelebihan daripada orang lain tetapi tidak menunjukkan satupun tanda-tanda ia akan menjadi orang hebat pada masa depan. Akan tetapi ia memperlihatkan akhlak yang mulia. Demikian juga saat Mesir menjadi kekuasaannya, ia sama sekali meninggalkan sifat mulia itu sebagai contoh bagi tentaranya.
Maxwell Maltz yang dikenal dengan uraian-uraiannya mengenai Psycho-Cybernetics, mengemukakan tujuh ciri kepribadian sukses. Pertama, Sense of direction artinya orang yang sukses mampu mengarahkan dan memimpin dirinya sendiri. Kedua, Understanding artinya orang yang sukses mampu memahami dirinya sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar. Ketiga, Courage artinya berani bertindak apapun resiko yang menghadang. Keempat, Charity artinya kemurahan hati, dan suka menolong adalah sifat yang mengiringi kesuksesan. Kelima, Esteem (self-esteem) artinya orang yang sukses punya harga diri yang sehat, pantang baginya mengemis dan bermentalitas budak. Keenam, Self-Acceptance artinya orang yang sukses sadar akan kelemahan dan kelebihan yang dia miliki, tanpa harus larut dalam kelemahan yang dia punya. Dan ketujuh, Self-Confidence artinya percaya diri, orang yang sukses itu selalu menerima diri mereka. Tidak pernah ada rasa minder atau arogan dalam kamus mereka.
Webster mendefmisikan sukses sebagai "kepuasan batin atau kebahagiaan karena pencapaian tujuan-tujuan tertentu dalam tahaptahap kehidupan". Apabila orang memiliki segala sesuatu yanginginkannya, tetapi. ia tidak mengalami kepuasan batin, maka orang itu belum sukses. Kesuksesan juga tak lepas dari kita bersikap, menurut Webster pula sikap adalah "a manner of acting, feeling, or thinking that shows one's disposition, opinion".Sedang dalam kamus Oxford menyebutkan sikap sebagai "way of feeling, thinking orbehaving". Singkatnya, sikap merupakan suatu cara merasakan, cara berpikir, yang ada di dalam diri seseorang dan kemudian dinyatakan dalam tindakan atau kebiasaan tertentu.
Dale E. Galloway dalam bukunya Twelve Way to Develop a Positive Attitude mengatakan secara tepat bagaimana pengaruh sikap terhadap kehidupan kita. Sikap dapat menjadikan kita utuh atau menghancurkan kita. Meskipun begitu masih ada saja yang bersikap negatif terhadap kegagalannya. Padahal dalam kegagalan ada proses keberhasilan jika mau memikirnya, yaitu keberhasilan dalam mematangkan kedewasaan kita. Keberhasilan dalam kegagalan adalah terletak kepada kita memandang solusi bukan masalahnya. Karena semakin kita memandang ke depan semakin banyak ide-ide baru yang hadir dan menjadi solusi, daripada kita memandang ke belakang dan terpuruk dalam kubangan penyesalan.
Daftar Pustaka:
Harefa, Andreas. 1998. Sukses Tanpa Gelar. Penerbit FT Gramedia Pusat Utama: Jakarta
Comments
Post a Comment